Beberapa minggu yang lalu kita tentu mendengar berita tentang penahanan Nurdin Halid (ketua umum PPSI) terkait dengan kasus korupsi yang dilakukannya. Sebagai organisasi induk dunia, FIFA memiliki kewenangan untuk menegur dan memberikan saran kepada PSSI untuk melakukan pemilihan ketua baru, akan tetapi hal ini tidak diindahkan oleh pengurus PSSI, mereka tetap ingin dipimpin oleh Nurdin Halid yang sekarang dalam penjara.
Sungguh sangat ironis melihat kejadian ini, bagaimana mungkin seorang Nurdin Halid yang sebelumnya pernah masuk penjara terkait korupsi kembali terpilih menjadi Ketua umum PSSI. Ketika masa kepemimpinannya yang kedua kali dia pun kembali terjerat kasus korupsi dan harus masuk penjara lagi.
Dalam kasus ini ada beberapa hal yang dapat kita cermati dan perlu dicari solusi permasalahannya :
Pengurus PSSI adalah kumpulan orang-orang yang
a. Tidak tahu malu
Bagaimana mungkin seorang yang pernah masuk penjara bisa memimpin suatu organisasi besar yang sangat populer di
Sebagai orang
b. Tidak mampu berpikir panjang
Selama ini sepakbola Indonesia sangat miskin prestasi dan tidak mampu berbicara banyak di dunia, jangankan di dunia di asia tenggara saja Indonesia mulai kesulitan menghadapai Malaysia, Myanmar, Vietnam dan Singapura belum lagi Thailand yang selalu mengalahkan Indonesia. Kalo para pengurus PSSI nekat untuk melawan keputusan FIFA dengan tetap tidak mengganti Nurdin Halid, mau di bawa kemana sepakbola kita seandainya FIFA menjatuhkan sanksi bagi
Seharusnya pengurus PSSI berpikir jauh kedepan terkait dengan masa depan sepakbola
Mungkin solusi yang dapat dijadikan pemecahan adalah dengan secepatnya mengadakan Musyawarah untuk melakukan pemilihan Ketua Umum yang baru, demi menyelamatkan persepakbolaan
Kemudian kita berharap semoga ketua umum PSSI yang baru mampu membawa sepakbola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar